Classic Prague







Here we arrived at Prague, clear night sky at the ancient building beneath the cityscape. Thrilled yet excited!

Disini kami terdampar stasiun bus St. Wilsonova, Praha atau Prague, atau Praga atau hanya Prag, tepat pukul 21.18. Cukup tegang karena ternyata stasiun busnya kan stasiun besar (hanya sebuah pemberhentian di depan sebuah gedung tua) di petunjuk disebutkan stasiun kereta kami hanya berjarak beberapa meter, tapi.... mana petunjuk arah??? Y__Y

Satu hal lagi, kami lupa sama sekali menukarkan Euro (€) kami ke Cezch Crown (CZK) sedangkan kami nggak punya Kraun (sebutannya) sama sekali untuk naik metro menuju hostel kami. Seperti kata pepatah, malu bertanya sesat di jalan... maka kami tidak malu2 bertanya2, tapi karena kebanyakan bertanya, malah pusing karena semua memberi informasi berbeda. Ada ibu2 filipina kita tanya gimana cara ke stasiun metro, dia bilang belok kanan aja cari taksi -__-'. Ada mas2 Jerman kita tanya malah balik nanya dimana tuker Kraun, yeeee sama donk kita juga ga tauu. Akhirnya petugas bisnya sendiri bilang bisa tuker Kraun di dalam gedung (tua berhantu) ini, ada money changer, walau ga meyakinkan... lalu dari situ turun ke basement lewat terowongan bawah tanah sambung ke stasiun metro terdekat. 

Baiklah... kami ikuti dan benar ada money changer, yang.... mahal! kerampokan deh. Untung kami hanya tukar sedikit utk sekedar naik metro dan makan malam. Setelah melewati lorong horor itu.. benar sampai juga di stasiun terdekat. Dari situ petunjuknya di email hostel bilang kami harus naik Metro Yellow line ke stasiun Namesti Republiky. dan semua review tentang Prague menyebutkan ttg penipuan, jadi hati-hati terhadap barang2 dan orang2 sekitar yang mencurigakan. Baru aja selesai makan McD (lagi) kami akhirnya bingung2 beli tiket metro, dan kebingungan itu dilihat sebagai peluang oleh bapak2 'mencurigakan' yang menawarkan 'tiket metro dengan harga lebih murah' ... Pak pak kaya bukan orang Jakarta aja kite, tiket parkir bekas pun ada yg jual, emang kita bodoh ape? lsg kita kabur dan ke counter tiket resmi utk beli tiket metro 1 way. 

Sampai di Namesti Republiky, again... we're lost as usual yang sok sok ngerti macam expert. Padahal beneran tersesat, ternyata kami salah pintu keluar, malah keluarnya muncul2 di dalem mall, yang udah mau tutup! Lari2 naik tangg karena eskalatornya udah brenti akhirnya kami bisa keluar mall, untuk kemudian bertanya kepada sepasang suami istri ttg alamat hostel kami, dimanaaaa... pasangan ini mungkin memang mencoba membantu, tp malah menyesatkan (mereka juga baru dan pegang peta baru sejam yll) setelah berputar2 2x akhirnya kami putuskan utk mencari sendiri hostelnya karena udah ketemu Powder Tower. Patokan sdh dekat dgn hostel. Akhirnya ketemu! Old Prague Hostel namanya, di pojok jalan, dibelakang Mall TADI yang namanya Kotva, adoh plis deh deket bgt dari pintu keluar tadi. di Benedikskta Street. Hostel ini letaknya benar2 di tengah kota tua tempat semua objek wisata, jadi kami beruntung ga usa naik metro kemana2. 

Pagi hari di mulai dengan... HUJAN. Tapi kami menikmati suasana ini, berbekal payung 99CZK yg baru dibeli kami menyusuri sudut2 kota tua dengan banyak penjual souvenir yang otentik hasil karya tangan dan harga yang terjangkau. Prague is a real 1920's Europe! setiap sudut begitu indah dengan arsitektur jaman baroque yang kental dan terawat dengan baik dari tiap abadnya. 
Pagi itu hujan gerimis dengan sedikit kabut, kami masih mencari money changer yang tepat untuk menukar kraun. Dan beruntung ada MC(Money Changer) yang bilang bahwa ambil dari ATM lebih bagus harganya daripada beli di MC - keren nian orang ini, mungkin kliatan kami ini duitnya dikit hahahahhaa.. yang pasti suasana pagi hingga siang itu cukup romantis dan manis..


Mengunjungi Old Town Square yg terkenal dengan Tyn Church-nya, Astronomi Clock-nya, Powder Tower, dan bangunan bersejarah lainnya sisa jaman keemasan dan masa perang. Banyak masuk di gereja-gereja kecil sambil mendengarkan latihan koor untuk pertunjukan malam hari ( walau hanya dengar latihannya, cukup mendamaikan hati) di Prague terkenal dengan konser-konser musik klasik di berbagai tempat disana, sayang kami tidak sempat. Apabila kalian kesana sempatkanlah menonton konser yang hanya seharga 150-300CZK itu. 



Menelusuri Charles Bridge, naik ke atas bukit dengan tangga tingkat yang  seolah tak berakhir, namun menyenangkan karena penuh dengan toko toko kecil seperti di Diagon Alley-nya Harry Potter, lengkap dengan lukisan di tiap jendela dan plank toko/ restoran kecil dengan menu menu rumahan sederhana serta toko toko kerajinan tangan yang menyenangkan untuk dimasuki, peletakan meja dan kursi di luar restoran (sudah tidak hujan) menambah klasik suasana. Kami seakan bukan di abad 21!

Sampai di Prague Castle, apa yang kami dapatkan? Seluruh pemandangan kota Prague, priceless. Menelusuri sudut sudut kastil dimana masih berdiam keluarga kerajaan dan pusat pemerintahan.





Memasuki gereja utama di atas kastil. dan ketika pulang, kami mencoba roti khas Prague berbentuk keong, Trdelnik (baca: Trenyenyik) --> kemudian jadi bahan becanda sepanjang jalan -__-' murah enak dan objek yg bagus utk difoto (tokonya) yang pasti di Prague semua jajanan masih tergolong murah dibandingkan Perancis Belanda dan Jerman :p
Malam harinya kami menemukan sebuah restoran dekat hostel, klasik, dan MURAH! menyajikan makanan khas Czech yang harganya terjangkau dengan porsi mengenyangkan. Menyesal tidak menemukan sebelum2nya dimana kami akhirnya makan junk food amerika yg rasanya tidak seenak cabang di Indonesia (serius).

Jadi tersebutlah restoran ini, namanya Amos Restorant, near Old Prague Hostel - Old Town. Nama menunya aneh2 tp enaknya pelayannya walau hanya 1 tapi pintar dan cekatan, dia bilang:kalau sudah siap menentukan menu baru panggil saya. Efisien. Dan beliau tidak segan2 memberi rekomendasi dgn bahasa inggris yang oke. Terjadilah kami makan malam dengan enak + rose wine, dan besoknya kami lunch disitu lagi sebelum meninggalkan Prague. 

Malam itu ditutup dengan rencana esok bangun buta bawa tripot foto2 di Charles Bridge yg famous itu yg sebenarnya udah dilewatin tadi siang, tapi ramenya macam di Glodok. beuh. extra hati hati pegang tas dan awas mata karena banyak copet juga! Jadilah pagi buta jam 5 subuh kami bangun, tanpa sikat gigi dan cuci muka langsung pakai jaket tebal berangkat ke Charles Bridge berjalan kaki dari hostel kami kesana sebenarnya tidak dekat juga, namun dengan semangat tinggi dan sebelumnya sudah menemukan jalan pintas, kami menelusuri pagi di Prague yang sepi, sunyi, damai, dan indah. 



Charles Bridge pagi itu memang terlihat menawan, lantai batu yang sedikit tertimpa cahaya, embun yang membasahi permukaan bebatuan dan menelisik diantara celah baju. Disana kami menunggu matahari terbit dengan beberapa orang forografer juga yg sudah siap dengan tripotnya (kalah pagi deeeh). It was dazzling! 

Bye Prague.












Comments

Popular Posts