BUDAPEST - City of Angels and Demons

Budapest - City of Angels and Demons

Holaaaa, kami kembali setelah sekian bulan bertapa tanpa blog. ini karena kemarin baru bertemu teman baru yg blognya begitu memukau berkilau silau ... oleh aurora. Nindya Lubis. haloo.

Budapest! One of our favorite city.

Kota dengan sejarah yang kaya dan baru dibuka untuk destinasi turis paling baru diantara kota eropa tua lainnya. Dulunya kota ini sangat tertutup, sekarang membuka diri dengan humble. Kenapa sih pengen kesini? Soalnya sering liat di pilem2 hollywood yang banyak action dan mafia mafianya, jadi kayaknya keren gitu klo udah kesini (hadehh--ga elit alesannya).

Kami ke Budapest dari Paris melalui budget airlines www.ryanair.com. oia ada cerita dulu disini, karena saking banyaknya buking tiket pesawat, dan itu tujuannya nggak ada yg sesuai urutan peta, alias ngacakadutidurantelungkupsesuaidiskonpesawat, makaaaa... terbelilah tiket Paris-Budapest..... 2x -___-" ya murah sih 18euro/org. Tapi ya lumayan kan 18x2= 36 burger McD 1euro-an (ah sudahlah).

Cerita drama di Paris dulu ketika akan naik pesawat ke Budapest. Waktu itu kami dapat tiket ke Budapest jam 12.45 dari Paris Beauvais. Bandara Beauvais ini letaknya cukup jauh dari kota Paris jadi memakan waktu -+ 45menit hingga 1jam dari Porte Maillot (pangkalan bis macam Damri). Karena terlalu santai, kami sampai di Porte Maillot jam 10.30, ternyata banyak antrian dan orang-orang bilang bis untuk penumpang Budapest seharusnya sudah berangkat pukul 10 (3jam sebelum keberangkatan pesawat... Ooooow, not again! The Dules ketinggalan pesawat (lagi?!')). Untung Kami ini tipe yang pantang menyerah dan cukup nekat untuk menerobos antrian dengan tas gembolan yang cukup bikin dimaki2 banyak orang, tapi sampai di depan antrian kami tanya tentang bis utk penumpang Budapest... sekali lagi kami diselamatkan Om Gondrong di Atas sana ..... Bis-nya telat terjebak macet, mwahahahahahahaha.

Ya jadilah kami kembali ke antrian diikuti banyak pandangan mata yang tadi terkena serudukan maut kami (untung belum kena goyang inul omm). Nah kami cukup ketar-ketir ketika jam 11 bis belum datang. jam 11.30 bis baru datang, dan ke bandara pun diliputi kemacetan. Untungnya pihak bis ini menghubungi bandara, sehingga pesawat 12.45 ke Budapest di Delay. Tapi kami harus gerak cepat karena delaynya hanya 30menit. Jadilah kami atlit angkat beban yang mendadak lari sprint. 


Ketika bis mendarat di parkiran, langsung kami angkat rok, eh angkat backpack 10kilo itu (ya karena maksimal naik ryanair 10kg). dan lariiii dengan kecepatan tinggi (kebayang nggak satu bis yg isinya 50-60orang lari-lari, udah macam acara kejar idola di bandara) menuju counter cek-in, menunjukkan print2an tiket dan lari lagi menuju antrian x-ray, lari lagi menuju gerbang tunggu sembari ditimbang tasnya (yaa.. ditimbang!) lalu lariii lagi menuju landasan pesawat yang lumayan jauh untuk naik pesawat. Dijamin semua lemak mendadak luntur dan menguap dalam hitungan speed 1/1000!

Tak sia-sia, sampailah kami di Budapest! dan mendarat di bandara utama bersama pesawat non budget air lainnya, wih tumben, biasanya pesawat budget air bandaranya diasingkan di pedalaman hutan (nyindir). Ternyata itu memang satu-satunya bandara di Budapest. Diantara hiruk pikuk kami mencari bis menuju stasiun subway kota, ternyata tiket bis yang bisa dibeli di mesin tiket hanya menggunakan koin Hungarian Forint, sedangkan kami belum memiliki forint dalam bentuk koin. Ketika bis datang, akhirnya kami harus rela membayar 2euro/orang, padahal harga aslinya kalau pakek forint cuman 0.75euro -__-'

Sampailah kami di stasiun subway, menurut petunjuk dari hostel kami, turun di stasiun subway, dan naik kereta subway berwarna biru (line 3), menuju stasiun Ferencziek Tere. Terkaget-kaget melihat bentuk luar kereta subway line 3 ini, karena seperti kembali ke jaman perang (kereta jadul abis). Walau ternyata dalamnya sudah dimodifikasi interiornya.
Metro Line 3 yang tampak oldies


Akhirnya sampailah kami di Ferencziek Tere. Disini pintu keluar tulisannya adalah "Kijarat" = exit. Sampailah kami di negeri dengan tulisan-tulisan aneh kembali. Ternyata jalur bawah tanah kereta terletak sangaaat dalam, sehingga menuju ke atas kami seperti mengalami "gravity lack". dengan lorong yang panjang, seperti bergerak vertikal 90drajat, bukan diagonal 45drajat lagi. dan itu lamaaaaa terasa.

disorientasi ruang dan gravitasi
jalur panjang metro bawah tanah 



Setelah bertanya kesana kemari sampailah kami di Hostel yang katanya masuk 3 terbaik di Budapest... Maverick Hostel. Hostel yang terletak di tengah kota, di bawahnya ada supermarket (surga bagi para backpacker dan budget travellers) berada di dalam gedung tua yang masih dipenuhi desain unik masa lampau namun kasih terkonservasi dengan baik. Interior dalamnya cukup modern, dan kamar kami luass dan cukup mewah. Hanya dengan 20eur/person/malam. Hostel ini menurut kami lumayan paling mewah diantara hostel lain yang kami tempati + ada laundry kiloan murah! :D

interior dalam hostel

pintu masuk Maverick Hostel


Karena hari itu kami tiba sore, maka tidak banyak yang kami lakukan selain jalan-jalan di tengah kota, menikmati pasar tradisional dan menghabiskan malam dengan makan makanan khas eropah.... KFC! (satir joke).

Malam itu kami berkenalan dengan beberapa penghuni hostel dan bertanya-tanya mengenai tujuan jalan esok hari.


tadaaa... langsung pagi menjelang, kami sarapan mie rebus, diiringi dengan tatapan aneh penghuni hostel lain, karena kami satu2nya human carbo yang sarapan mie porsi besar & telur (indomie telor versi eropah).


Pertama-tama kami berjalan menuju jembatan Elizabeth Bridge dan di depan mata kami ada sebuah gunung bukit yang berukir sebuah patung opa-opa jaman mediveal. Tanpa berpikir panjang kami langsung naik gunung itu! menuju bukit atas dimana terpampang dari bawah sebuah tugu dengan malaikat di atasnya.... terakhir kami baru tau ternyata bukit Gellert Hill - Citadel itu... sungguh tinggi dan panjang perjalanan. -+ 1jam kami mendaki bukit yang berliku-liku, menembus hamparan hutan lindung di area bukit, sunyi, karena itu bukan musim turis. Akhirnya sampailah kami di atas bukit dengan monumen Citadel, dan di bawah kami, hamparan kota Budapest terlihat tanpa cacat, dengan langit biru cerah. perfetto!



patung opa-opa jaman Mediveal
tangga menuju Citadel

bangunkan kami - mungkin ini di masa lampau

hai cinta! :*

sampai di atas gunung bukit Citadel

Budapest View

Toko Souvenir di atas Benteng










Disitu kita bisa menjumpai benteng perang masa lampau lengkap dengan senjata yang dipakai ketika masa perang dahulu. Selesai melihat-lihat, kami kembali turun bukit macam bukit di hutan hobbit. Karena tanpa tur alias DIY, sempat pula tersesat karena dengan sotoy mencari jalur-jalur baru. Kalau di Indonesia ini kayaknya udah macam film jelangkung, salah tempat kena tulah. x___x

 



Turun bukit kami menelusuri jalur trem menuju... Buda Castle. Namun di sepanjang jalan ini kami menemui banyak arsitektur menarik yang memanjakan mata. Sebelum masuk Buda Castle kami memutuskan masuk ke sebuah cafe lucu dengan teko emas yang cukup besar di depan pintunya. Pemilik kafe ini satu keluarga arsitek yang ramah dan amat fasih berbahasa inggris, dengan makanan tradisional yang super enak dan harga terjangkau, ya akhirnya kami menghabiskan waktu 2 jam sendiri disana dengan memesan makanan pembuka, makanan utama, makanan snack penutup serta ngopi2 cantik sambil ngobrol hhhhuufff.

CAFE MARVELOSA
makanan peny

makanan mikael

:*

Cappucino cantik Cafe Marvelosa



lalu kami pesan makanan penutup... goulash soup (hadeh inimah bukan penutup... pengunjung kafe pada bingung ini anak anak asia kecil2, makannya yaaa macam supir truk!)

dan tak lupa pesan kue coklat ini, ahhaahhahaha...

dan kopi juga

total kami habis disini sekitar 40 euro (omg) ya takapanyalah, toh kami bisa ngobrol dengan pemilik kafe dan diberitahu situs situs menarik di Budapest yang nggak usah bayar. Misalnya masuk Buda Castle jangan dari lift depan (10euro). Tapi lewat samping kiri mendaki jalan lama.

dan sampailah kami di pelataran Kastil Buda. Kembali lagi ke jaman mediveal, ada prajurit dan pasukan tempur berkuda dan berbaju besi, dibelakangnya gerombolan troll menjadi mesin pelempar batu, dan ketapel ketapel raksasa dioperasikan oleh mereka. --imajinasi tingkat jamur.

Jalan samping menuju Buda Castle
lalu kawanan prajurit berbaju besi masuk ke dalam
pasukan berkuda melewati tempat ini
lalu di sudut menara itu puteri raja berdiam menunggu saat damai tiba
tampak depan Castle

hai!

tampak belakang Castle

Galeri

Bagian samping

Lift singkat menuju bawah

View  from top


Buda Castle District terdiri dari banyak tempat yang tidak habis jika dikunjungi dalam sehari bagian dalamnya. Saat ini banyak dipakai untuk exhibition dan pertunjukan serta perpustakaan.

dari situ kami naik bis menuju Trinity Square, yang... sebenarnya kami nggak tau dibawa kemana sama supir bis yg asal kami naik karena sudah cape jalan kaki. Plus kita nggak beli tiket pulak (bandel jangan ditiru). 



Ternyata kami diturunkan di dekat Mathias Church. Gereja tua dengan arsitektur menawan yang sudah berusia lebih dari 700tahun, sempat dijajah turki dan jadi mesjid dan kemudia direstorasi kembali dan di dalamnya ada sebuah makam raja terdahulu King Bela dan permaisurinya.



Disini juga ada area gerbang yang dijaga 4 Singa, disebut Fishermen's Bastion. Berbentuk lengkung kubah masa lampau di kastil kastil kuno dengan pemandangan menakjubkan di tiap jendela kubahnya.











tersesat pun semuanya masih tampak indah
tersesat di garden market
setelah itu kami sempat tersesat di belakang Buda Castle Labyrinth dan entahlah sampai dimana yang pasti itu sudah ujung tembok besar dan bawah sudah jurang x__x

menemukan tempat-tempat sunyi yg indah

dengan kekuatan bulan, kami berhasil menemukan jalan menuju subway!

akhirnya kami beli tiket one day 24hours yg berlaku utk semua transportasi, termasuk metro, trem, bus. (kenapeee ga dari pagi belinyaaa).

ternyata kami ada di stasiu. Deli Palyaudvar, metro line 2, warna merah. Dari situ kami memutuskan menghabiskan sore duduk-duduk di depan sungai Danube, seberang Hungarian National Parliament Building, dan berhenti di stasiun Batthyany Ter.

Parliament Building 

Duduk santai romantis, makan cemilan gratis

:D


Setelah puas duduk duduk romantis sambil ngemil snack gratisan yang dibagiin di stasiun, kami kembali ke metro dan memutuskan ke Kastil Vajahunyad yang legendaris itu. Kami naik metro berhenti di stasiun gabungan semua metro "Deac Ferrenc Ter" dan berganti jalur metro 1, berwarna kuning. disini kami sempat berhenti di beberapa stasiun, misalnya Oktogon, lalu Opera ( stasiun favorit peny yang jadi profile picture sepanjang masa untuk whatsapp dan line dan path), lalu Mikael penasaran ingin mencari "Terror House". Rumah tempat pembunuhan massal jaman Nazi dan sekarang jadi musium untuk mengenang mereka yang sudah meninggal disini... daan ternyata tidak semau orang lokal paham tempat ini, jadlah kami terlempar kemana-mana plus nyasar, ngemil kebab dulu, nyasar lagi, dan akhirnya bertemu juga dengan Terror house, yang ternyata jam bukanya sudah selesai... kwakwakwakwaaawww.

Opera House & BEAST-1


Ini dia Terror House

Para Pejuang dan Rakyat Sipil yang Mati disini


Okey... kami kembali ke tujuan awal. Vajahunyad Castle. Kastil ini dibangun sekitwr tahun 1896. Awalnya dibangun untuk mengenang kastil Hunyad (Hunyad castle) di Transylvania yang sebelumnya milik Hungaria, dan sekarang milik Romania. Arsitektur Baroque romanesque yang awalnya hanya dibangun dari kayu, akhirnya begitu populer dan mengena di masyarakat sehingga dibangun ulang dengan batu. Berdiri dengan indah, istana ini jadi simbol peringatan untuk mengenang Hunyad Castle, dikelilingi danau buatan yang indah, dan memngingatkan akan masa perang masa lampau, gerbang lengkung dan pagar kayu dan besi terpancang di atasnya, jembatan utama untuk menyeberang, serta rimbunnya pepohonan di sekitarnya yang menjadikan menarik. Saat ini istana ini dijadikan musium. Ada yang saking pegelnya tadi sudah nyasar akhirnya duduk duduk di taman depan istana sambil makan jagung rebus, sedangkan yg satunya sibuk buka tripot pasang lensa, soalnya lampu malamnya sudah mulai dinyalakan, blower gitu (blue hour).










Kami sempat berkeliling sekitar istana dan bertemu seorang kakek pemain biola disana yang lucu dan berbakat, dia duduk dibawah patung mistis. ya. sejenis patung kematian, dengan jubah hitam menutup kepala namun bukan dengan celurit, tapi dengan pena dibawahnya bertuliskan "anonymus", duduk manis dengan besarnya 4x lipat manusia asli. suspense!

kakek pemain biola
Patung ini..
vajahunyad illuminated

pintu keluar

Setelah itu kami jalan ke monumen pahlawan a k a Heroes Square. Pengendara mobil disini amat sangat sopan dan baik hati dengan pejalan kaki. mereka rela berhenti karena ada yg menunggu utk menyebrang jalan.
Heroes Square


Setelah itu kami memutuskan..... kembali ke Parliament karena pengen liat ketika lampunya nyala, hehehehe. naik lagi metro di stasiun Hosok Ter, dan yaa dapet deh foto parliament ketika "illuminated".

parliament building


dari situ kami rasanya nggak sanggup kemana-mana lagi. Hari juga sudah menunjukkan pukul 7.30, semua jatah makanan di perut sudah habis, maka naiklah trem kami kembali ke Elisabeth Bridge, menyeberang, ke central market, dan ditawarkan restoran dengan harga terjangkau di bawah tanah. Restoran yang cukup unik karena masuk ke bawah tanah yang dulunya tempat penyimpanan wine, semua mebel dan interior terbuat dari produk kayu bekas tong penyimpan anggur. Kami pesan lagi Goulash Soup. kali ini dengan tambahan kentang (indonesian human carbomen butuh supply :p). setelahnya kembali dengan berjalan kaki ke hostel kami (beli snack dulu di supermarket buat cemilan malem, tetep jajaann).




Jikalau sempat, seharusnya kami mencoba thermal bath yang cukup terkenal, juga menonton pertunjukan opera dan konser musik yang cukup terkenal dengan harga terjangkau di Budapest. tapi waktu kami hanya hari itu dan esoknya setelah sedikit berjalan-jalan, kami harus pergi lagi dengan pesawat ke Memmingen.

sampai jumpa di perjalanan menegangkan kami berikutnyaaa.


Peny - Mikael

Comments

  1. mikael..gue nemu blog loe...foto2 budapest kalian bagus bgt sih...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts