Bled - The Amazing Time Travel
Bled – Slovenija
Tempat yang amat sangat ingin saya tuju, setelah melihat
foto dari mba Lia, yg pernah ksana sebelumnya. Rasanya tidak peduli tempat itu
dimana, pasti saya harus kesana.
Saya lampirkan peta Slovenija disini
Letak Slovenija--berbatasan dengan Italia |
Untuk sampai di ibukota Slovenija - Ljubljana (baca:
lubyana), kami harus ambil bis dari Venezia (stasiun Mestre) dan bis yang kami
search di internet à
http://www.drd.si ternyata sulit dihubungi baik
melalui email, maupun mau beli secara online. Akhirnya kami… nekat. Kalau
ketemu bis ya brangkat, klo enggak ya balik lagi ke Milan (padahal saya dengan
PD-nya sudah booking hostel di Bled – Traveller’s Heaven via www.hostelworld.com).
Peta Perjalanan Kami |
Dimulailah petualangan kami… setelah pulang dari Athena ke
Milan, kami hanya menginap semalam untuk kemudian, berangkat lagi pagi2 ke
Stazione Centrale. Dari situ kami beli tiket ke Venezia, pukul 6.50 pagi.
Jadwal sampai di Venezia jam 10.30, dan bis kami—DRD, berangkat pukul
11.00. Sungguh jadwal yang amat sangat
mefet sekali yaaah.. mari berharap tidak ada sciopero (mogok kerja karyawan
kereta—ini sering sekali terjadi di Italia). Karena kami beli tiket kereta
ekonomi, maka harus transit dulu dari Milan ke
Verona, lalu baru lanjut dengan kereta lain ke Venezia. Nahhh…
perjalanan dari Milan ke Verona di tengah2 tiba2 ada berita…. ADA SCIOPERO!!!!
Y__Y aakkhh tidakk. Jadi begini, setelah saya tanya2 orang2 sebelah kanan kiri,
mereka bilang bener tadi diumumin ada sciopero, di Verona, jadi kereta ekonomi
dari Verona, tidak akan berangkat kemana2 hingga waktu yg tidak ditentukan..
tamatlah sudah ya, kami pikir. Ya mungkin kita jalan2 aja seharian di Verona…
sampai di Verona, banyak orang yg memang ingin ke Venezia, tp tidak bisa, dan
berkat obrol2 dgn tante2 yg nunggu juga, dari pengalaman dia, dia akan naik kereta
Eksekutif (FrecciaRossa/Freccia D’Argento) untuk menyambung sampai Venezia. Ya
sudah ternyata bukan hanya saya, jadi kami loncatlah ke kereta eksekutif itu.
Di atas kereta, kami berdiri, soalnya nggak ada nomer
tiketnya.. dan kejadian yg menyeramkan itu datang juga.. petugas karcis melihat tiket
segerombolan penumpang ini, dan.. semua tiket ekonomi, jadi kalau nggak mau
didenda maka kami harus membayar kekurangan tiket kereta. Sambil menunggu
petugas datang lagi untuk mendata, saya bertanya2 kepada bbrp org yg disana,
saya bilang mau berhenti di stasiun Mestre. Dan orang2 itu bilang.. “wah
keretanya nggak brenti tuh di mestre, langsung ke santa Lucia (pusat kota tua
venezia)" .... -____-' (moment of silence)
Ini perjalanan yg cukup menegangkan (selain nggak dapet
tempat duduk, jadi berdiri selama sejam lebih, juga tegang krn sudah hampir
pukul 11 dan katanya kereta kami tidak akan berhenti disana (tempat mangkal bis
ke Slovenija).
Mungkin doa itu memang penting ya di jalan, setelah dalam
hati saya berdoa, pasrah, dan timing itu bertepatan dengan sampainya kami di
stasiun Mestre… juga bertepatan dengan petugas karcis yg akan datang menuju
kami…..
KERETA FRECCIAROSSA INI BERHENTI DI MESTRE! Karena ada
keterlambatan akibat sciopero (jadi jalur kereta ini harus dilalui kereta lain).
Tepat ketika berhenti, dan pintu terbuka, tepat ketika petugas karcis itu hanya
berjarak bbrp meter dari kami…. Yak kami loncat!! Keluar dan kabur! :)))) jadi
ya… kami tidak perlu bayar kekurangan karcis kereta, maaf ya pak karcis :p
Tapi jam sudah menunjukkan pukul 10.50…. cepat kami berlari
menuju arah keluar stasiun, dan mencari bis DRD tersebut, ternyataaa… tidak
ada. Pun saya bertanya kesana kemari, mereka tidak tau bus DRD seperti apa. Setelah
capek berjalan dan jam juga sudah menunjukan pukul 11.10, di pojokan kami
menemukan sebuah bus besar berwarna kuning bertuliskan LJUBJANA. *seberkas sinar
cerah datang dari surga.
Cepat-cepat kami
bertanya kepada pengemudi bus, apakah bus ini, dan benar!! Bus ini akan menuju
Ljubjana pada pukul 11.50. oh memang benar ajaib jalannya Tuhan yaa…. Dan saya
diantarkan untuk ke counter beli tiket resminya (ada counternya) dan kami
membeli tiket PP seharga 45euro/org. lebih murah 5euro drpd membeli secara
terpisah. Dan kami dijadwalkan berangkat dari Ljubjana pada hari ke 3, jam 8.15
pagi. Artinya jam 8 kami sudah harus sampai di Ljubjana dari Bled.
Naiklah kami dengan
bis ajaib ini ke Ljubjana, perjalanan -+ 3jam. Sampailah kami di stasiun
Ljubjana dan langsung membeli tiket ke Bled yang akan berangkat pada pukul
15.50. Slovenija ini termasuk Negara yang murah, bisa dilihat dari harga pake
McD-nya :D hanya dengan 1.45Euro kita bisa dapet paket cheeseburger + kentang +
saus kentangnya. Beda bgt sm Negara lain dimana 1Euro cuman dapet beefburger
itu pun, super mini.
Berangkatlah kami ke
Bled. Sepanjang perjalanan.. ini adalah perjalanan darat yang cukup ..
Meravigliosa.. dreamy. Macam lihat area syuting Lord of The Ring, atau Harry
Potter, dengan latar belakang gunung ditutupi sebagian awan, dan dari
celah-celah awan muncul seberkas sinar matahari membentuk Ray Of Light macam di
pedesaan Rivendell. Baru kali ini saya tidak menenggak antimo dan tidak mabuk
darat. Di perjalanan saya bertemu dgn turis Pelajar dari England, dan dia
bercerita dia sudah memesan bis DRD itu pada hari sebelumnya dengan credit
card, dan bisnya tidak datang. Oleh karena itu saran saya apabila ingin ke
Ljubjana langsung saja ke Mestre dan naik bis Kuning inih :D
Perjalanan sepanjang Ljubjana-Bled |
Sesampainya di
stasiun Bled, kami berjalan kaki, dengan udara yang cukup dingin (-+ 5-6
derajat celcius). Mencari hostel kami yang ternyata cukup nyaman, recommended,
dengan lokasi yg dekat sekali dengan danau, dan sebrang hostel itu ada …
Supermarket!! Tp karena kami tiba jam 7.30 supermarket sudah tutup, maka kami
beli kebab di warung terdekat. Sambil sedikit2 penasaran lihat2 danau. Malam itu kami pergi tidur dengan nyaman.
Ternyata Tuhan masih mengijinkan kami pergi ke Bled yah. J
Esok paginya kami
bertanya ke resepsionis ttg perjalanan wisata seputar danau Bled. Dia bilang
sih kalau jalan terus 3 jam juga selesai. Dan letak Kastil juga di atas tebing, ada spot utk bisa foto Gereja tengah danau dari atas bukit.
Namun pagi itu.. hujan! T__T tapi ini tidak menyurutkan niat kami utk membuat
sarapan, membawa bekal (masak spaghetti bolognaise dan ditaruh di tempat
makan)—ini langkah yg tepat, karena sepanjang keliling danau, nggak ada
restoran. Maka berpayung-ria-lah kami sepanjang perjalanan ke Bled.
Pertama-tama kami ingin ke kastil dulu. Ternyata perjalanan ke kastil cukup
menanjak, ditambah dengan hujan dan kabut + bawa payung + sepatu kets basah
sampe ga kerasa punya kaki + nenteng bekal. Sekitar -+ 1 jam kami berjalan naik
lereng bukit—mirip area tracknya The Hobbit di designation of smaug, plus suasana
juga cukup horror (ahhahaha enggak deh, lebay), sampailah kami di gerbang
kastil. Bener2 kastil medieval era! dengan gerbang melengkung, dan pintu
pagar besi yang di tutup dari atas, + jendela-jendela kecil tempat mengintai
musuh dan menembak panah, batu2 besar penyusun dinding kastil dan pagar
benteng. Hhhhh…. *saking indahnya ini sampe hela2 nafas terus inget2nya :p
Kastil Bled dari danau |
Bled Castle - Di atas Tebing |
Sampai di kastil Bled |
Masuk ke dalam
kastil (masih tetap hujan gerimis & kabut) ternyata kastil ini sudah
menjadi museum, interior sudah cukup termodifikasi, namun yg mencengangkan
adalah ruang bawah tanahnya dimana tempat pembuatan besi pagar dan berbagai
peralatan besi berada. Juga pemandangan dari atas taman pelataran kastil ke….
Danau. Wuih. Terpampang danau dan pulau kecil berisi gerejanya. Okay setelah
ini kami akan kesana.
Church of Bled - dari atas Kastil |
Penuh Kabut |
Dari salah satu jendela Kastil |
Kapel Virgin Mary |
naik ke tempat pengintai musuh |
Jaman perang dulu digunakan untuk para pemanah |
Tampak keseluruhan |
Musium dalam Kastil - benda-benda bersejarah di Bled |
peta 3D keseluruhan miniatur Bled |
Jalan ke bawah tanah, tempat penempaan besi |
Setelah tur keliling
kastil, kemudian kami turun bukit melalui jalan yang tadi lagi.. rasanya lebih
cepat turun daripada naik (yaiyalahh). Entah kenapa walau hujan gerimis dan
berkabut, kami menyukai suasana ini dibalut kesunyian (karena tidak ada turis
juga musim ini) sehingga tiap langkah rasanya menambah kekayaan rasa akan
tempat ini.
Jalan Pulang dari Kastil |
Menempuh Hutan Rimbun |
Kami ambil jalan
melalui bawah jalan raya, tepat pinggir danau (mereka membuat jalan dari kayu
di atas danau berkeliling, agar orang2 bisa berjalan lebih dekat dengan danau dan tak henti-hentinya terpaku pada Pulau Kecil Bled.
Di satu tempat kami kemudian berhenti untuk menyantap makan siang, spaghetti
beku! Y__Y
Jalan di pinggir Danau |
Jalan lebih jauh
lagi kami lalu bertemu seorang turis cantik dari Korea, yang umurnya baru 19
tahun!! (bener2 cantik macam bintang korea, dengan jaket capuchin warna pink,
rok selutut, dan stocking hitam + sepatu kets). Sampe mikir ini di korea apa di
eropah, trus dia cerita… dia ksini sendirian! Trus dari Bled dia mau ke
Croatia, tp nggak tau jam brp?? Benar2 backpacking yg menegangkan yaa, ini
contoh keberanian--dengan bahasa inggris pas pasan dia berani jalan sendirian
keliling eropa. Ini harusnya jadi motivasi buat kalian2 yang juga mau jalan tp
masih takut ini takut itu… semua ada jalan kalau memang niat. Hehehehe.
Bersama dia kami
menuju tempat penyewaan perahu untuk menuju Gereja Bled di tengah danau.
Ternyataa.. untuk bisa naik perahu kami harus menunggu orang lain lagi (minimal
10 orang) perahu baru akan jalan. Sembari menunggu (karena hujan juga), kami
berjalan-jalan menelusuri hutan di pinggir danau, (ternyata byk yg jogging
-____-‘) tapi nuansa medieval ini masih terasa kuat, apalagi ditambah daun daun
berwarna warni khas musim gugur, merah, kuning, hijau, coklat. Okey cukup
sampai disini pemaparan kami ttg hutan pinggir danau. Lalu kita berlanjut ke..
restoran di pinggir danau, depan perahu penantian kami. (yang kata mas2 tukang
perahunya, paling 30menit lagi ada bis rombongan dateng). Jadi kami mampir dulu
di restoran ini, kami tanyakan cheese cake khas Bled ini, dan kami pesan…
rasanyaaaa enak bangetttt. Jadi kue ini merupakan ciri khas dari kota Bled
namanya Kremna Rezina, dan hanya restoran-restoran dan toko kue tertentu yang berani
menjual, karena mereka sangat teliti di kualitas dan rasa.
Kremna Rezina - Image from http://www.bled.si/en/ |
Dari sini setelah
menikmati cheese cake & cappuccino hangat, kami dipanggil mas2 tukang
perahu utk masuk, jadilah kami ber 10 menuju tengah danau… rasanya menegangkan
karena terlalu bersemangaat! Seperti melewati lubang waktu, kembali ke jaman
dahulu dimana berdiri istana megah, raja-raja, putri cantik, ksatria berkuda
putih, naga terbang, putri duyung, hydra (mahluk air berkepala 7 berbadan sisik
ular), unicorn dll… semua lebur jadi satu. Sampailah kami di pulau ini.
Naga Terbang dengan putri duyung berenang di atas danau
|
Legenda-nya adalah..
Di suatu masa, ada
seorang janda yang tinggal di Gereja tersebut mendedikasikan seluruh hidup dan hartanya untuk membuat
gereja di tengah pulau. Dia memesan lonceng dari Spanyol untuk dipasang di
gereja Bled ini sebagai memori akan suaminya. Ketika semua sudah selesai, dan saatnya pemasangan lonceng,
hari yg dinanti tak kunjung datang, ternyata kapal yang membawa lonceng emas, karam di tengah laut bersama dengan loncengnya.
Hancur hatinya, dia menulis surat kepada Paus untuk membantu mengambil
kembali lonceng emas yang sudah dipesan dan karam di laut. Setelah meninggalnya Janda ini, beberapa tahun kemudian akhirnya Paus mengabulkan dan
mengirim lonceng emas itu ke Bled untuk dipasang di gereja. Konon kabarnya Wishing Bell ini, jika berdoa dan membunyikan lonceng 3x maka doa kita pasti akan
terkabul. :D begitulah kisahnya.
Perahu dengan 10 orang |
Menara Gereja |
Interior gereja |
Gereja kecil ini
benar2 satu pulau kecil yang dalam waktu kurang dari 30 menit sudah terlewati
berkali-kali, namun pemandangan dari sini memang indah, supeerrrr indah. Like
we’re out of nowhere… literally. Udara disini pun sangat segar, bahkan saya
yang menderita asma, dan bisa kambuh karena factor kecapean dan udara dingin,
disini tidak pernah kambuh sama sekali, walau sudah berjalan sepanjang hari,
menggigil kedinginan, bahkan kaki kebas karena sepatu kets basah kena hujan
ditambah udara yg -+5-8 drajat.
Kembali dari pulau
kecil itu kami berjalan kembali ke hostel, dan bertekad untuk… meminjam
sepedah!! Yaa… di hostel kami ada banyak sepeda yang disewakan.. gratis, khusus
customer hostel. Asik yaa… rencananya kami akan pergi ke Vintgar Gorge Bled,
-+ kata resepsionisnya kalau naik sepeda 40-45 menit. Foto2 lengkapnya --> http://www.bled.si/en/what-to-see/natural-sights/the-vintgar-gorge
Di tengah jalan…. Hujan
deras, akhirnya kami memutuskan kembali ke hostel, belanja di supermarket, dan
masak makan malam dan menghabiskan sore-malam dengan nonton DVD (di hostel ini
disediakan ruang nonton dan dapur yang cukup luas serta DVD original yang
lumayan banyak utk ditonton serta computer untuk browsing internet).
Jadilah sore itu
kami masak sup ayam macaroni + roti kering + kentang goreng lalu nonton
Constantine :p
Malam itu
resepsionis menitipkan kunci kpd kita karena.. kita satu2nya customer di hostel
ituuu (horror ga sih, mana kamar di lt 4, trus system lampunya berdasarkan
sensor, kalau udah lewat ya mati sendiri -____-‘). Resepsionis nggak 24 jam,
jam 9 malam dia pulang, sedangkan karena kami besok jam 5 pagi sudah harus
jalan ke stasiun bus, jadi dia menitipkan kunci kepada kami utk kami nanti
kunci hostelnya besok pagi dan diletakkan di kotak pos (ga takut dirampok
apa??) ternyata tingkat kejahatan di kota ini hampir 0% makanya masyarakatnya
sangat percaya baik kepada pendatang maupun sesama warga. -- ini Review Hostelnya --> http://www.hostelworld.com/hosteldetails.php/Traveller-s-Haven/Bled/22247 Patut dipertimbangkan karena jarak dekat dengan stasiun bus, dan danau, juga berseberangan dengan supermarket.
Esok paginya kami
bangun jam 4 pagi, bersiap2 dan jam 5 sudah jalan kaki ke stasiun bus dan
HUJAN. Jadilah kami berbasah-basah kaki lagi walau sudah pakai payung kemana2.
Di stasiun bus, kami bertemu banyak anak sekolahan, yg ternyata sekolah di
ibukota, jadi mereka harus PP dengan bus yg sama dari Bled-Ljubjana. Rebut2an,
akhirnya dapat tempat, walau harus terpisah. Perhitungan kami, perjalanan
memakan waktu -+1.5jam dengan banyaknya perhentian. Karena bis kami dari
Ljubjana – Mestre akan berangkat pukul 8.15, setelah itu tidak ada bus lain
lagi. Thriller akan dimulai dari sini….
Pukul 7.30 bus
terkena macet di area luar kota Ljubjana menuju dalam kota, saya Tanya ke siswa
di sebelah saya, bahwa memang hari-hari biasa selalu macet, dan saya Tanya
kira2 brp lama lagi sampai, dia bilang mungkin 1 jam..whaatt???! tp bis jam
8.15 gmn donk?? Sepanjang jalan deg2an, dan penuh dengan rencana lain apabila
tertinggal bus, mungkinkah cari hostel di LJubjana? Atau bisa naik kereta ke
Mestre? Dll dll dll… tp hujan gmn carinya? Internet juga nggak banyak wifi
disana… L
Dan seperti dugaaan,
bis baru sampai stasiun pukul 9! Dengan lunglai kami keliling2… berharap salah,
ya tp memang tidak ada busnya. Tiba2 kami menemukan seorang bapak2 dengan
seragam kuning, macam bi situ, trus kami Tanya, ada nggak bus ke Mestre lagi?
Dia telp2 temennya… ternyata ada!!!! Sambungan bis dari Macedonia datang ke
Ljubjana utk ke Mestre jam 10.15!! Tuhan masih berkenan menyertai kami di
perjalanan ini. Naiklah kami ke bis ini, yang ternyataa dipindah sampai 2x -___-‘
yg pertama ganti bis karena bensin habis, yg kedua penumpang yg ingin ke mestre
harus pindah ke mobil kecil dengan hanya 6 penumpang. Agak serem sbrnya, bener
gak ya dibawa ke Mestre? Atau di jalan di rampok dan dijual jadi budak? (budak
cinta? Budak belian? J))) perjalanan yg seharusnya hanya 3 jam jadi 4 jam, tp ternyata kami
selamat sampai ke Venezia Mestre pukul 14.00, dari situ, kami akhirnya beli
tiket ke Venezia St. Lucia utk jalan-jalan di kota tua Venezia yang terkenal
itu untuk kemudian jam 17.00 kami sudah harus jalan ke Perugia dengan selamat.
:D
Demikianlah
petualangan kami ke danau Bled yang penuh likaliku baik pergi maupun pulang.
Semoga terinspirasi untuk datang ke tempat menakjubkan ini dan berbagi cerita
ke kami berdua.
PS: Susah juga ya
motret sambil tangan sebelah pegang payuung. Yuuk. Thank You Mba Lia atas rekomendasinya... :D
Nggak nemu turis lain buat fotoin berdua - pake tripot bangku taman. |
Comments
Post a Comment